Bikersnote – Di tahun ke-7, Sekepal Aspal Indonesia Motoart Exhibition (SAIME) 2019 yang sudah digelar sejak 2013 silam hadir dengan nuansa berbeda. Dihelat pada akhir pekan ini, Minggu (4/8) di kawasan Lingkar Indy Bintaro, Tangerang Selatan, Sekepal Aspal 2019 dihadiri banyak bikers.
Berkolaborasi dengan ONX Idea Studio untuk ketiga kalinya, Sekepal Aspal 2019 diharapkan bisa menjadi lebih unik dengan teknik pemajangan motor dan karyanya. Yang berbeda dari Sekepal Aspal 2019 adalah kehadiran fitur main tanah, hasil kolaborasi dengan kolektif balap amatir TnT Cup.
Main tanah adalah sebuah ajang fun race flattrack dengan berbagai kelas yang dilombakan. Event main tanah memang berbeda dari gelaran sejenis lainnya. Di mana tak ada hadiah untuk para pemenang. Mereka hanya diajak untuk bersenang-senang menjajal sirkuit tanah.
“Event ini buat mereka para bikers yang suka main tanah, tapi mereka jarang main tanah. Peserta yang main tanah di sini juga masih pemula dan memang bukan pebalap. Di ini hanya untuk senang-senang saja karena juga tidak ada hadiahnya. Biar teman-teman yang datang kesini tidak berpikiran balapan, menang lalu dapat hadiah. Jadi kalau di sini hanya dapat kenang-kenangan dan juga trophy berupa cangkir,” ungkap Sinyo dari TNT Cup.
Meski ajang main tanah ini tanpa hadiah, peserta yang mau ikutan balap juga wajib membayar uang pendaftaran Rp100 ribu. Dengan uang Rp100 ribu, peserta mendapatkan minuman teh tubruk dan juga roti bakar gratis. Hal ini sesuai dengan filosofi yang dianut dari TnT (Tea and Toast).
“Strategi kita untuk menarik minat peserta memang dengan tidak memberikan hadiah. Kalau ada hadiah justru yang ikutan balap hanya ingin menang dan ingin dapat hadiah. Karena di sini intinya senang-senangnya atau fun race di trek sepanjang 300meter,” sambung pria dengan nama lengkap Sadewa Panca Sutrisno.
Motor yang ikutan turun ke sirkuit pada dasarnya memang bukan berspesifikasi balap, melainkan motor harian. Bukan hanya itu yang menjadi keunikannya, di mana event ini diikuti motor-motor jadul alias jaman dulu seperti Honda Win, Honda Astrea dan lain sebagainya.
“Main tanah intinya bagi teman-teman yang punya dirt bike tapi gak punya lahan untuk main tanah apalagi di Jakarta. Pertama kali kita bikin di Depok, Jawa Barat pada Maret lalu. Kalau di sini kita menjadi bagian dari event Sekepal Aspal untuk mengisi acara,” terang Sinyo.
Walaupun tanpa hadiah, balapan main tanah kali ini bisa menampung sekitar 150 pebalap amatir, itupun banyak yang sudah ditolak. Mereka bermain di enam kelas yang dibuka oleh TnT, yakni Kelas Monyet (Honda Monkey), Chopper, Ducati, Mesin Tidur, Big Bore dan Mesin Berdiri. Pebalap yang datang pun ada dari Solo, Cianjur, Lampung, Palembang dan tentunya Jabodetabek. (Maston/Foto: Tono)
Leave a Reply