Bikersnote – Pebalap legendaris MotoGP, Valentino Rossi, telah menyatakan akan pensiun dari laga balap motor premium MotoGP di akhir musim 2021. Pengunduran dirinya mengejutkan banyak orang. Haru para perpisahannya dengan para penggemar di Sirkuit Balap Austria pun menjadi viral. Muncul pertanyaan, apakah MotoGP masih asyik dinikmati tanpa seorang Valentino Rossi.
“Sejak muda saya sudah diajar ayah saya untuk jangan terlampau serius menghadapi hidup, pertandingan, dan hasil balapan. Soalnya itu tidak akan membuat perbedaan,” kisah Rossi. “Tidak penting untuk menjadi lebih bagus, lebih cepat, atau lebih kuat.” Wow, saran yang mungkin anti mainstream. Namun Rossi menjelaskan lebih lanjut. “Kita memang harus kerja keras, tapi jangan sampai lupa untuk tetap menikmati (balap). Saya rasa ini kunci mengapa saya bisa berlaga lama di olah raga balap motor,” kata Rossi. Jangan lupa bahagia, kalau kata orang Indonesia.
Valentino Rossi mungkin menjadi satu-satunya pebalap yang ‘serius’ mempersiapkan tema dan skenario pesta kemenangan, hampir di setiap keberhasilan meraih podium. Mungkin penggemarnya masih ingat dengan ayam raksasa yang dibonceng Rossi, atau ketika Rossi tiba-tiba lari ke dalam toilet, maupun Rossi melempar bola bowling. Pebalap dengan tinggi 184 cm ini membuat MotoGP tak melulu soal balap, tapi juga bersenang-senang. Belum lagi dengan berbagai tema dan desain helm Rossi yang sangat unik, yang dibuat bersama Aldo Drudi.
“Di luar MotoGP saya memiliki hidup yang normal, kok. Saya punya banyak teman. Ini juga bisa jadi salah satu faktor mengapa karir balap saya bisa bertahan hingga 26 tahun,” lanjut pebalap Italia berusia 42 tahun ini. “Namun saya putuskan bahwa musim ini akan menjadi musim terakhir saya sebagai pebalap MotoGP.”
“Ini keputusan terbaik,” tegas pemegang rekor sembilan kali juara dunia balap motor ini. “Tentu saja di satu sisi, saya tidak bahagia berhenti balap motor. Saya sih maunya tetap balapan sampai 20 musim ke depan! Tapi, situasinya, ya, seperti ini. Saya sangat menikmati kalau bisa menang, sama seperti semua pebalap lain. Sayangnya beberapa tahun belakangan ini karena berbagai macam hal, saya tidak cukup cepat, tidak cukup tangguh untuk bisa bersaing di lima besar, atau untuk naik podium atau memenangi pertandingan. Tingkat kemampuan pebalap juga semakin baik. Kami harus sering berlatih. Dan ketika kamu tambah tua, harus lebih keras lagi berlatih. Tentu saja jadi lebih sulit menikmati balapan,” jelas Rossi, yang sedang menantikan kelahiran putri pertamanya bersama pasangannya, Francesca Sofia Novello.
“Saya mencoba untuk bertahan hingga batas kekuatan. Saya tidak mau berhenti balap ketika sedang berada di puncak, karena tidak mau ada penyesalan. Untuk itu, saya senang dan puas dengan keputusan ini. Sangat penting untuk saya agar dapat berkonsentrasi dan memberikan yang terbaik di paruh kedua musim ini. Saya berharap bisa naik podium,” kata Rossi yang sedang mengejar rekor 200 kali naik podium.
Rossi pun bicara tentang sekolah balap miliknya di Tavulia, Italia. “MotoGP sudah ada sebelum saya, dan akan terus berlangsung setelah saya,” tutur Rossi. Pada beberapa tahun belakangan, kualitas MotoGP semakin bagus. Dulu pebalap harus punya hasrat besar dan berusaha keras untuk dapat ikut ajang balap. Kini, banyak organisasi yang dapat membantu pebalap muda berlatih dan berkembang. Seperti di tempat kami, VR46 Riders Academy.”
“Tadinya ini buat senang-senang saja, tapi sekarang sudah sangat serius. Kami sudah membantu pebalap seperti adik saya (Luca Marini), (Franco) Morbidelli, (Andrea) Migno. Kami mulai dari Moto3 bersama Sky (Sky Racing Team VR46), dan Moto2. Ke depan tentu tujuan akhir kami adalah MotoGP. Kami sudah siap, karena kami punya tim yang bagus di Moto2. Kami ingin mempersiapkan tim terbaik untuk pebalap kami hingga ke kelas MotoGP, ” papar Rossi yang digadang-gadang akan menjajal balap mobil pasca lepas dari MotoGP.
Dalam enam tahun, VR46 Riders Academy telah mencatatkan 40 kemenangan dan 100 podium bagi para pebalap asuhannya, termasuk di antaranya Francesco Bagnaia dan Niccolo Antonelli. Kehadiran VR46 Riders Academy ini dianggap sebagai hiburan sekaligus warisan Valentino Rossi bagi para penggemarnya di ajang balap motor.
“Penggemar kami di Italia dapat terus menikmati MotoGP walau tanpa saya,” tutup Valentino Rossi. Mungkin bukan di Italia saja ya, Rossi. (LND/Foto: MotoGP)
Leave a Reply