Bikersnote – Don’t die before adventure to Sumba, begitu bunyi salah satu slogan wisata di Sumba. Jangan sampai tak berkunjung ke Sumba, nyesel pasti. Begitu kira-kira terjemahan bebasnya. Mungkin slogan itu meluncur karena keindahan alam Sumba yang begitu mempesona. Hal ini dibuktikan langsung oleh Motor Besar Indonesia.
Pada tanggal 27 Oktober hingga 1 November 2020, Motor Besar Indonesia atau sering disebut MBI, melakukan perjalanan menjelajahi tanah Sumba, Nusa Tenggara Timur. Tersohornya keindahan Sumba menjadi salah satu alasan mengapa Motor Besar Indonesia (MBI) sebagai salah satu klub yang gemar menjelajah budaya Indonesia ini memutuskan untuk mengunjungi salah satu Pulau di Selatan Indonesia ini. Apalagi, Ketua Bidang Hukum MBI berasal dari Pulau Sumba, yaitu Rudi Kabunang. Mengingat masih dalam masa PSBB di beberapa tempat di Indonesia, peserta touring hanya dibatasi sampai 20 biker. Tak lupa sebelum berangkat, setiap peserta harus mengantungi surat keterangan kesehatan dan lolos tes Covid-19.
Rio Castello, Ketua Umum MBI, mengatakan bahwa touring ini memang diadakan dalam rangka mempromosikan wisata Indonesia, khususnya untuk perjalanan kali ini adalah Pulau Sumba. Pulau Sumba terkenal dengan keindahan alam yang masih alami. Tak hanya itu, kekayaan budaya Sumba menjadi salah satu daya tarik Pulau yang berbatasan dengan Sumbawa, Flores dan Timor ini. Dalam perjalanan ini, MBI menikmati keindahan alam Sumba dan kekayaan budaya Sumba.
Wisata budaya di Sumba
Para biker MBI tiba di Sumba melalui penerbangan ke Waingapu, Sumba Timur. Para biker MBI disambut oleh masyarakat, tokoh adat dan Pemerintah Daerah setempat. Yang menarik adalah masyarakat Sumba mempersiapkan pasukan kuda untuk melakukan penyambutan. Memang, Sumba terkenal dengan kudanya. Hal ini memberi kesan tersendiri bagi para biker MBI.
Perjalanan touring MBI yang dilakukan selama sekitar empat hari ini mengambil jalur dari Sumba Barat, Sumba Barat Daya, lalu menuju Sumba Tengah dan Timur dan kembali ke Sumba Barat. Dalam perjalanan ini, MBI berkesempatan melewati berbagai area wisata budaya di Sumba.
Sumba terkenal dengan Tenun Ikat yang khas. Hal ini didapati hampir di semua tempat yang dikunjungi oleh MBI. Salah satunya adalah ketika makan siang di Desa Adat Praiwarang Rende. Di desa yang berusia ratusan tahun ini, MBI disambut oleh Raja setempat dan disematkan kain adat sebagai cindera mata.
Tempat berikutnya adalah Kampung Praijing. Lokasi ini disebut salah satu must visit atau wajib didatangi. Kampung Praijing berada di Bukit Praijing, Kecamatan Waikabubak, Sumba Barat. Ciri khas kampung budaya ini adalah barisan rumah adat dengan di antaranya terdapat rumah dengan menara. Rumah dengan menara tersebut dinamakan Uma Mbatangu, yaitu pada bagian menara tersimpan bahan makanan hingga barang pusaka. Rumah tanpa menara disebut Uma Bokulu.
Di sini, pengunjung dapat menyaksikan langsung kebiasaan hidup khas tradisional Sumba. Dari segi desain rumah hingga ukiran tiang rumah, menjadi bahan memperkaya pengetahuan. Di sini juga terdapat kain Tenun Ikat khas Sumba yang sangat indah, dan mengesankan karena semua dibuat hand-made. Satu kain dapat dikerjakan hingga sebulan lamanya oleh warga Sumba. Pewarna yang digunakan pun alami.
Rio Castello mewakili para biker MBI mengaku sangat terharu dengan antusiasme warga Sumba melihat kehadiran MBI. Hampir di setiap tempat yang dikunjungi, warga sengaja mengadakan acara khusus untuk menyambut para biker MBI. Kesempatan ini digunakan juga oleh MBI untuk bersilaturahmi, termasuk dengan para Bupati, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Perikanan, dan lain-lain yang ikut menyambut para biker MBI.
“Seluruh warga, tokoh adat dan Pemerintah Daerah sangat ramah dan menyambut baik para biker. Kami disambut dengan tari-tarian dan pengalungan kain khas Sumba,” haru Rio. Di Sumba Barat misalnya, warga Sumba mempertunjukkan Tari Woleka. Tari yang dibawakan oleh penari pria dan wanita ini merupakan tarian selamat datang khas Sumba sekaligus juga menunjukkan rasa syukur.
Dari pantai hingga savana
Selain budayanya, tentu saja yang menarik dari Sumba adalah alamnya yang memukau. MBI berkesempatan mengunjungi area wisata seperti air terjun Waimarang. Danau Weekuri, Batu Bolong, dan lain-lain. Sumba memiliki berbagai spot pantai yang wajib didatangi seperti Pantai Watu Parunu. Di pantai ini terdapat tebing batu putih yang merupakan ciri khas Pantai Watu Parunu. Selain itu terdapat juga Pantai Puru Kambera yang memiliki pasir putih dengan pemandangan pepohonan yang menyegarkan. Sedangkan Pantai Mbawana memiliki ciri khas adanya tebing karang dengan lubang bak gerbang di dalamnya.
Salah satu yang sangat menarik dikunjungi adalah Danau Weekuri. Lokasinya cukup dekat dengan Pantai Mandorak yang memiliki ciri khas pasir berkilau dan ombak yang cukup besar sehingga menarik bagi para peseluncur internasional. Danau Weekuri menarik karena merupakan pertemuan antara air asin dan air tawar. Danau ini berwarna kebiruan dengan air yang bening dan bersih. Danau ini berair asin karena air laut masuk menembus dari bebatuan di dalam danau.
Satu lagi tempat yang perlu dikunjungi adalah Pantai Nihi. Di lokasi wisata ini terdapat resort yang telah dikelola dengan sangat baik, sehingga salah satu majalah travel internasional, Travel+Leisure, menyebut Hotel Nihiwatu sebagai hotel terbaik pada ajang “World Best Travel Awards” tahun 2016.
Tak hanya laut, MBI juga melewati area Bukit Wairinding. Perjalanan di sini sangat istimewa karena jalan diapit oleh perbukitan hijau dan padang sabana. Selintas mirip seperti bukit di acara khusus anak di era awal 2000. Keunikan lokasi ini adalah penampilannya yang berbeda di musim yang berbeda. Di musim kemarau, Bukit Wairinding akan tampak seperti padang savanna seperti di Afrika. Sedang di musim hujan, Bukit Wairinding akan tampak seperti perbukitan di New Zealand.
Satu lagi yang sangat menarik adalah pacuan kuda di Sumba. Di awal tahun, Sumba juga memiliki satu festival besar yang dinamai Pasola. Dalam acara yang dilakukan di semua tempat di Sumba ini, para prajurit berkuda Sumba akan melakukan pertunjukan di atas kuda, dan melakukan gelaran tarung khas Sumba.
Setiap Kabupaten di Sumba memiliki kawasan wisata yang sama menariknya untuk didatangi. Namun ada salah satu yang sangat berkesan, yaitu di setiap Kabupaten yang didatangi, warga Sumba selalu antusias mendengar suara motor. Dengan bersemangat mereka akan keluar rumah untuk ikut berfoto bersama para biker dan motor mereka. Tak jarang, ketika para biker MBI sedang beristirahat di pinggir jalan, warga Sumba yang melewati mereka akan berhenti dari perjalanan mereka dan menyapa para biker serta berfoto bersama. Saat motor lewat, penduduk tak segan keluar dari rumah mereka dan melambaikan tangan, kisah Rio terharu.
Giat sosial
Seperti biasanya, MBI memasukkan agenda kegiatan bakti sosial di setiap touring yang dilaksanakan. Ada beberapa giat bakti sosial yang diadakan oleh MBI, salah satunya adalah penanaman pohon di Sumba Tengah bersama Wakil DPRD, Pemerintah Daerah setempat serta penggiat aksi lingkungan hidup, Gen Hijau.
Selain itu, MBi juga menyerahkan bantuan semen untuk pembangunan Gereja dan Mesjid, serta menyerahkan buku dan peralatan olah raga untuk anak usia sekolah.
Bagi para biker MBI, keindahan Sumba sangat menawan. Jalur penjelajahan juga menarik karena jalan di Sumba memiliki banyak tikungan. Dalam perjalanan dengan menggunakan motor ini, para biker MBI berbagi tips juga mengingatkan untuk tetap waspada. Walau jalan utama di Sumba dalam kondisi baik dan jalan halus, namun diharapkan biker tetap waspada karena terkadang masih ada kuda, kambing atau sapi yang melintas di jalan. Di beberapa lokasi, kondisi jalan yang cukup menantang masih dapat ditemui, sehingga perlu tetap berhati-hati.
Salah satu tips dari MBI adalah untuk memperhatikan jadwal transportasi menuju Sumba. “Karena sampai saat ini, penerbangan langsung ke Sumba belum ada, jadi harus transit dulu. Dan jadwalnya juga terbatas. Ada pilihan menggunakan kapal, namun jadwal keberangkatannya sangat terbatas, jadi harus betul-betul memastikan dulu sudah memegang tiket pulang pergi,” kata Acho Iskandar, Penasihat MBI, yang juga ikut serta dalam perjalanan touring kali ini. Untuk pengangkutan motor dengan menggunakan mobil towing pun harus memperhitungkan apakah mobil towing dapat masuk ke kapal yang akan digunakan untuk menyeberang ke Sumba.
Rencananya, tahun depan MBI akan kembali mendatangi Sumba karena masih banyak tempat yang belum dikunjungi. Apalagi tahun depan ada acara festival akbar Sumba, Pasola. Harapannya di tahun mendatang, perbaikan dari jaringan telekomunikasi, sarana dan infrastruktur jalan serta lokasi wisata, dan transportasi menuju Sumba dapat semakin baik sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berwisata ke Sumba. Selain itu tentu saja, pandemic sudah lebih teratasi.
“Kami sangat mendukung wisata Indonesia tetap menggeliat dengan memperhatikan protokol kesehatan, dan ke depan terus makin maju. Indonesia memiliki banyak tempat yang indah yang perlu dikunjungi, salah satunya Sumba sebagai salah satu kekayaan Indonesia, “ tutup Rio. (FJR/Foto: Eki Razaki/MBI)
Leave a Reply