Bikersnote – Isu lingkungan dan perkara keseimbangan ternyata menjadi bagian signifikan bagi Michelin. Dalam acara Captal Markets Day Michelin Group pada 8 April 2021 lalu, Michelin menerbitkan “Michelin in Motion” sebagai strategi “All Sustainable” Michelin untuk 2030. Langkah ini diambil demi mewujudkan visi perusahaan mencapai keseimbangan antara People, Planet dan Profit. Michelin in Motion juga mengejawantahkan ambisi Michelin untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
Yves Chapot, General Manager dan Chief Financial Officer Michelin menjelaskan, “Melalui rencana strategis Michelin in Motion ini, perusahaan memulai strategi pertumbuhan untuk sepuluh tahun ke depan. Berpegang pada DNA Michelin, pada 2030, Michelin akan mengalami perubahan signifikan dengan peningkatan dan penambahan bisnis baru. Kemampuan Michelin untuk menciptakan kembali jati diri telah menjadi kekuatan utama Michelin selama lebih dari 130 tahun.”
Meski tengah dilanda krisis dan ketidakpastian ekonomi, Michelin menunjukkan ketahanan dan validitas model bisnisnya. Rencana strategis “Michelin in Motion” akan mendorong pertumbuhan baru dan mengurangi dampak negatif eksternal. Pada saat yang sama, Michelin akan terus mengembangkan bisnis ban serta mengintegrasikan bisnis baru, dengan fokus untuk menjaga keseimbangan neraca dan margin.
Nah, strategi ini ternyata berdampak positif juga untuk Indonesia. Pasalnya, Michelin mencanangkan niat untuk meningkatkan keseluruhan kapasitas produksi sambil fokus pada penyediaan suplai local to local, khusus untuk area produksi.
Executive Vice President untuk Manufaktur, Michelin Jean-Christophe Guerin menjelaskan, “Untuk meningkatkan level daya saing dan pertumbuhan bisnis di masa mendatang, salah satu strategi Michelin adalah dengan menyeimbangkan komposisi kapasitas produksi ban di wilayah regional. Hal ini berarti meningkatkan jumlah produksi lokal di masing-masing wilayah regional (Amerika, Eropa, Asia, Afrika) untukmemenuhikebutuhan pasar di masing-masing wilayah.”
Pada tahun 2020, kapasitas produksi ban Michelin di Asia mencapai 18% dari total kapasitas produksinya di seluruh dunia. Rencananya, angka ini akan ditingkatkan menjadi 22 persen pada tahun 2023! Penambahan kapasitas diprioritaskan di Cina, Thailand, dan tentu saja, Indonesia! Di tiga negara tersebut, Michelin memiliki fasilitas manufaktur yang cukup besar.
Khusus untuk Indonesia, penambahan kapasitas berasal dari pabrik ban milik Michelin, PT Multistrada Arah Sarana. Untuk menunjukkan keseriusannya, Michelin telah menginvestasikan dana untuk modernisasi proses produksi Multistrada. Selain itu, secara bertahap Michelin akan meningkatkan kapasitas, terutama untuk ban roda dua dan ban kendaraan penumpang. (FJR/Foto: Michelin)
Leave a Reply