Bikersnote – Sudah bukan rahasia lagi kalau Jorge Lorenzo sangat kesulitan untuk menaklukkan motor Honda sejak bergabung tahun ini. Bahkan, bersama Repsol Honda bisa dikatakan sebagai titik terendah dalam kariernya.
Bersama Honda, musim ini pencapaian terbaik Lorenzo finis di urutan 11 pada balapan di Le Mans, Prancis. Sebuah catatan sangat buruk tentu saja untuk seorang juara dunia MotoGP 3x.
Padahal, saat sesi tes Valencia dan Jerez 2018 silam, Lorenzo mampu tampil kompetitif. Menggunakan RC213V 2018, ia berhasil menempati urutan empat di sesi tes, dan hanya berjarak 0,160 detik saja dari pebalap tercepat.
Namun, saat musim 2019 berjalan, kondisi berubah total. Dengan motor 2019, mantan pebalap Yamaha tersebut sangat kesulitan. Memang banyak yang menilai kalau Honda mendesain khusus motor 2019 untuk Marc Marquez.
Hasilnya pun terbukti, dari seluruh pebalap Honda, hanya Marquez yang tampil luar biasa. Catatan 11 kemenangan jadi bukti nyata di saat pebalap lain terpuruk.
“Pertama kali mencoba motor Honda di tes Valencia serta Jerez saya tampil cukup cepat dan punya kepercayaan diri yang baik. Tapi dengan motor 2019, sulit dipercaya, memang tahun ini sangat hebat bagi Marc namun lihat pebalap Honda lainnya, mereka sangat kesulitan,” ungkap Lorenzo dilansir Crash.
Sayangnya, dengan aturan pembekuan mesin, mustahil bagi Lorenzo kembali ke mesin 2018 di tengah kompetisi. “Seandainya saya bisa memakai mesin 2018, mungkin hasilnya berbeda,”
Sementara itu, menyambut musim balap 2020 mendatang, Lorenzo juga sudah cukup vokal menyuarakan keinginannya agar Honda berbenah. “Memiliki tenaga besar memang sangat bagus, namun di tikungan sangat sulit mengendalikan motor. Sekarang kita tinggal menunggu seperti apa motor tahun depan pada tes Valencia nanti,” pungkas pebalap bernomor 99 tersebut. (Buge/ Foto: Repsol Honda)
Leave a Reply