Bikersnote – Pernahkah Anda riding tanpa peta? Di era digital sekarang ini, aplikasi peta di handphone mungkin jadi tak terpisahkan. Jangankan touring ke pelosok, ke toko sebelah yang jaraknya kurang dari 1 km saja mungkin sudah dipandu oleh peta digital. Malah mungkin sudah otomatis: begitu keluar rumah, harus pakai peta.
Nah, berbeda dengan para biker yang tergabung dalam Blekstone. Berkisah bersama para anggotanya –yang sekaligus juga para Ketua– para biker ini mengaku tak mengandalkan peta ketika mereka touring. Jangankan itu. Motto yang digunakan oleh klub yang punya Sekretariat di Ebony Motor ini menggambarkan gerakan tanpa peta itu: ‘Jangan tanya ke mana, jangan tanya berapa lama, kalau ragu mundur saja.’ Usai motto terucap, tawa meledak di antara para sahabat ini.
Keputusan untuk tak gunakan peta ini dilakukan sejak touring pertama Blekstone, yaitu saat pendiriannya, di Dieng. Kala itu, bendera Blekstone belum berkibar. Para biker yang berasal dari berbagai klub ini, di antaranya Harley Owners Group (HOG), Cibubur Motorcycle Community (CMC), Motor Besar Indonesia (MBI), Freedom of Community (FOC) dan lain-lain, sedang mengikuti touring FOC ke Solo untuk menghadiri acara ulang tahun Meddocs Indonesia, pada Februari 2020. Ingin pengalaman berbeda, para biker ini mengambil jalur lain, yaitu dengan menempuh rute Selatan. Dengan mengandalkan Road Captain, Bro Baddy, mereka menjelajah jalur Selatan hingga melewati jalur tak umum, hingga jalan berlumpur. “Motor Harley-Davidson kami ini menjajal semua, jalur lurus iya, lumpur iya, batu-batu iya,” gelak Bro Wildan, yang ditunjuk sebagai Ketua mewakili Blekstone.
Walau begitu, Blekstone yang kini beranggotakan 15 orang biker ini tak kenal kata ‘kapok’. Malah, semangat touring mereka tak kunjung surut. Sejak berdiri di Dieng, Blekstone telah empat kali touring, dengan jarak medium dan jauh, di antaranya ke Garut, Purwakarta dan Kuningan.
Pada akhir Agustus 2020 lalu, Blekstone bahkan mengunjungi Kota Serambi Mekah, Aceh. Dan, mereka tetap tak mengandalkan peta. Klub ini juga tampaknya selalu ingin pengalaman berbeda dalam setiap touring. Misalnya saja, mereka memulai touring Aceh – Padang ini langsung dari Titik Kilometer 0 yang terletak di Kota Sabang, Pulau We, Aceh. Umumnya biker yang melakukan touring ke titik paling Barat Indonesia itu melakukannya dengan menginap lebih dahulu di Banda Aceh, baru kemudian menyeberang ke Sabang keesokan harinya.
Benar saja, menginap di Pulau Weh membawa pengalaman baru bagi Bro Edoy dan kawan-kawan. Pulau ini memiliki pemandangan yang indah dan lokasi wisata di antaranya adalah Tugu Kilometer 0 dan berbagai titik diving yang menarik di antaranya dari Pantai Iboih. Diving di Barat Indonesia ini menjanjikan pemandangan vulkanik bawah air dan bangkai kapal karam. Sayangnya karena pertimbangan waktu, Blekstone hanya dapat mengunjungi Kilometer 0.
Puas di Sabang, para biker Blekstone pun menuju Banda Aceh. Belasan rider ini pun bersiap untuk menempuh sekitar 1.300 km menuju Padang, Sumatera Barat. Di Aceh, Blekstone sempat didampingi IMBI (Ikatan Motor Besar Indonesia) Aceh untuk menikmati riding di propinsi paling Barat Indonesia ini.
Dengan dipimpin RC Bro Baddy, Blekstone membelah Aceh menuju Balige, Sumatera Utara. Perjalanan melewati Takengon dan Kutacane. “Penting sekali untuk para biker untuk tahu medan. Jika jalanan sulit, tak perlu memaksa speed (cepat) dan harus menjaga kondisi agar bisa tetap waspada,” tutur Bro Baddy.
Salah satu keunikan lain dari Blekstone adalah silaturahmi yang dijaga. Di Aceh misalnya, para biker ini diundang menghadiri acara ulang tahun anak seorang sahabat. “Sempat diminta ikut tiup lilin,” haru Bro Wildan. Di Takengon, Blekstone dijamu oleh anggotanya yaitu Bro Afrian dan Bro Adrian. Menikmati udara Takengon dan pemandangan indahnya, ditambah lagi dengan sajian makanan khas Aceh yang nikmat, terasa istimewa. Lalu ketika menuju Kutacane, para biker Blekstone bahkan dijemput di perbatasan kota untuk menuju kota Kutacane. Para biker ini sempat mengikuti acara apel sosialisasi penggunaan masker dalam masa pandemi Covid-19.
“Setiap touring ke daerah memang banyak sahabat yang mengundang untuk silaturahmi,” papar Bro Baddy. “Jika memungkinkan, dan jadwalnya cukup fleksibel serta peserta touting tidak terlalu banyak, pasti kami akan kunjungi,” kata pemilik Ebony Motor ini. Apalagi para biker ini juga menyempatkan untuk melakukan bakti sosial setiap kali touring.
Usai mengikuti apel, para biker pun langsung menuju Balige, Sumatera Utara, dan menikmati pemandangan majestik di sekitar Danau Toba. Di sini, salah seorang anggotanya menyusul dari Jakarta untuk ikut dalam sisa rute touring. Dari Balige, para biker akan menuju Bukittinggi dan Padang di Sumatera Barat.
Keistimewaan yang tampak jelas dari perjalanan Blekstone yang berisi Bro Wildan, Bro Baddy, Bro Edoy, Bro Benny, Kang Jaka, Bro Afrian, Bro Adrian, Bro Yoyo, Bro Wawan, Bro Angga, Bro Erwin, Bro Yusak, Bro Ali, Bro Hong (biker Korea) dan Bro Noel (biker Perancis) ini adalah keakraban dan trust di antara para anggotanya. Walau seperti tak pernah berhenti bercanda, para biker ini tetap serius ketika sedang melakukan touring lintas Sumatera. Seperti ketika sedang riding di Aceh, mereka tetap menyadari bahwa perjalanan ini artinya membelah hutan, sehingga tetap harus waspada seandainya ada binatang liar. Blekstone menargetkan harus telah berhenti riding maksimal pukul 18,00 setiap harinya.
Walau disebut ‘tanpa’ peta, perjalanan ini nyatanya dipimpin Road Captain yang telah mengantungi Sertifikat Officer Touring dan memiliki jam terbang tinggi, termasuk telah sangat memahami rute touring di berbagai daerah di Indonesia. Rasa percaya dan hormat pada sang Road Captain serta saling menghargai antara sesama anggota, membawa para biker ini dengan aman dan nyaman dapat mengarungi touring sepanjang 1.300 km ini. Seperti ada istilah: jika Anda berada dalam satu petualangan atau perjalanan, hanya kepercayaan pada rekan seperjalanan Anda lah, yang menjadi kunci kesuksesan perjalanan. Walau tentu saja, bagi Blekstone: kepercayaan dan canda tawa. (FJR/Foto: Blekstone)

Blekstone mengunjungi Kilometer 0, Sabang, Aceh

Mengunjungi Mesjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh

Perjalanan lintas Sumatera oenuh dengan pemandangan pantai dan laut yang mempesona

Walau hampir setiap saat diguyur hujan, perjalanan di Aceh membawa kesan tersendiri bagi para biker Blekstone

Tak ada Blekstone tanpa canda tawa

Perjalanan lintas Sumatera menyisakan berbagai kenangan, di antaranya adrenalin melewati ribuan tikungan di Aceh, keindahan alam Danau Toba, dan pesona Padang

Mengikuti giat sosialisasi cara hidup sehat hadapi pandemi Covid-19 di Kutacane
Leave a Reply