Bikersnote – Suzuki Satria menjadi salah satu merek sepeda motor populer di Indonesia. Suzuki Satria sudah lahir dalam beberapa generasi. Generasi yang ada saat ini adalah Suzuki Satria F150. Suzuki Satria juga dikenal sebagai salah satu sepeda motor tercepat di kategori underbone 4-Tak.
Suzuki Satria mengusung mesin berteknologi tinggi dengan volume silinder bersih 147.3 cc, 4 klep digerakkan oleh Camshaft ganda. Konfigurasi mesin seperti ini juga disebut DOHC yang biasa ditemui pada mesin Mobil. Ditunjang dengan transmisi 6 percepatan, gigi rasio pendek, dan konstruksi sasis ringan, menjadikan motor ini mampu melesat paling cepat di kelas Underbone.
Bahkan Suzuki menjuluki motor ini sebagai ‘Hyper Underbone’. Ditambah pula dengan fitur bagasi mini pada versi terbarunya, berbagai varian warna yang menarik dan bergaya sporty, juga dilengkapi dengan panel meter digital membuat motor sport ini banyak mendulang pembeli hingga saat ini.
Namun, di tengah banyaknya pengguna Suzuki Satria, justru terkadang mereka para bikers dipandang negatif oleh masyarakat umum. Tak sedikit masyarakat yang mendefinisikan bikers penggeber Suzuki Satria suka kebut-kebutan dan arogan di jalan. Ditambah suara knalpot yang menggelegar seperti pada motor balap.
Hal tersebut pun ditanggapi oleh M. Arief selaku Ketua Satria Club Indonesia (SCI). Arief tak menampik jika imej buruk para bikers penunggang Suzuki Satria di mata masyarakat. “Satria memang identik dengan kecepatan dan sebagai motor anak muda dengan bodi yang ramping. Makanya imej masyarakat ke kita jelek,” ujarnya.
Akan tetapi, Arief menegaskan jika para member yang berada di bawah bendera SCI memiliki aturan main yang melarang para anggotanya kebut-kebutan di jalan. Bahkan Arief menyebut jika SCI punya event tersendiri yang bertujuan untuk menyalurkan hobi balap para membernya.
“Dari SCI sendiri ada satu penyaluran bagi teman-teman yang hobi balap. Dan kita sampaikan ke setiap klub untuk melarang teman-teman balap liar. Kita selalu buat program semacam road race. Kita adakan di klub masing-masing atau di setiap korwil,” sambung Arief.
“Belum lama ini kita juga lakukan di Sirkuit Sentul, kita salurkan hobi member yang punya hobi balap, kita sediakan ajangnya. Karena Satria ini di masyarakat identik dengan motor yang kencang, suara knalpot berisik. Tapi ya mau bagaimana lagi, karena memang spek motornya seperti itu. Cuma kita arahkan ke jalan yang benar,” tutup Arief. (Maston/Foto: Tono)
M. Arief, Ketua Satria Club Indonesia (SCI)
Leave a Reply