Bikersnote – Di Indonesia kendaraan sepeda motor mendominasi jalanan. Setiap kendaraan tentunya dilengkapi dengan sistem pengaman berupa sistem pengereman. Fungsinya untuk memperlambat atau menghentikan laju kendaraan sepeda motor dengan memperlambat di putaran roda.
Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua bidang pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat. Hal ini membuat laju perputaran roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem sesuai dengan tarikan tuas rem.
Namun demikian, masih banyak bikers yang belum bisa menggunakan atau memaksimalkan fungsi kerja rem sepeda motor dengan baik. Tak sedikit juga pengguna sepeda motor yang berpikir bahwa jika ingin menghentikan kendaraannya cukup tekan tuas rem saja dan kendaraan akan berhenti. Padahal pengereman yang dilakukan dengan baik, selain untuk menjaga keselamatan diri sendiri juga akan menjaga keselamatan pengendara lainnya.
Untuk kendaraan yang diproduksi saat ini pada dasarnya, ada 2 jenis rem yang digunakan, yakni rem tromol dan rem cakram. Namun dengan semakin canggihnya teknologi, hadir fitur CBS (Comby Brake System). Salah satunya pada sepeda motor Honda. Fitur rem CBS mampu bekerja ketika pengereman dengan 1 tuas dapat mengerem roda depan dan belakang dengan komposisi yang tepat.
Tidak hanya fitur CBS, namun juga fitur ABS (Anti Lock Brake System) yang hadir pada beberapa varian sepeda motor Honda. ABS dirancang untuk mencegah roda mengunci pada saat pengereman mendadak atau pengereman di kondisi jalan licin dengan cara mengatur tekanan hidrolik pada system pengeremannya.
Selain perlu memahami pengereman yang baik, bikers juga wajib mengetahui cara merawat rem pada sepeda motor agar tetap aman dan nyaman ketika dikendarai. Jika sepeda motor menggunakan jenis rem tromol dan cakram maka hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara berkala setiap 4.000 kilometer. (Buge/Foto: Tono)
Leave a Reply