Bikersnote – Pabrikan motor asal Italia, Aprilia baru saja mematenkan teknologi suspensi anti dive yang akan digunakan pada varian motor sport mereka. Sistem ini diklaim sebagai teknologi suspensi anti dive yang inovatif karena tidak lagi menggunakan fluida hidrolik. Seperti apa cara kerjanya?
Ketika Anda melakukan pengereman keras bagian depan, maka secara otomatis suspensi akan tertekan dan seakan ‘tenggelam’ ke dalam. Dan seberapa tenggelamnya suspensi itu sendiri sangat tergantung dari desain dan kerasnya pengereman yang dilakukan pastinya.
Masalah suspensi seperti ini dalam balapan seperti MotoGP dan World Superbike (WSBK) tentu sangat berpengaruh dalam mencatatkan waktu terbaik. Untuk itu, beberapa pabrikan sebenarnya sudah menciptakan beberapa teknologi, seperti Suzuki ANDF (Anti Nose Dive Forks), Honda Trac (Torque Reactive Anti Dive Control, dan Kawasaki AVDS (Automatic Variable Damping System).
Jika suspensi terlalu tenggelam maka transisi saat pengereman, memasuki tikungan lalu berakselerasi menjadi sedikit lebih lama dan kurang stabil. Atas dasar itulah, beberapa pabrikan menciptakan teknologi suspensi anti dive ini untuk menanggulangi masalah tersebut.
Nah, jika sistem suspensi beberapa pabrikan di atas masih menggunakan fluida di dalam sistem hidrolik, maka Aprilia membuatnya tak lagi membuat fluida. Karena pada dasarnya fluida membuat suspensi menjadi lebih keras saat Anda melakukan pengereman yang kuat.
Dilansir Visordown, Aprilia menggunakakan sistem mekanik yang ditempatkan di luar suspensi. Sistem pengereman sendiri memakai kaliper radial yang mounting braketnya tidak permanen, jadi bisa ikut berputar searah putaran ban dengan poros tetap ada di As roda.
Dan saat mengerem, maka braket berusaha bergerak searah rotasi ban. Perputaran ini memberikan gaya yang menekan link ke bagian atas yang diikat ke fork. Dari situ, Aprilia sudah membuat perbedaan gaya menekan link yang berlawan dengan arah tekanan pengereman yang sebelumnya membuat suspensi tenggelam.
Selain itu, mereka juga mengembangkan sebuah teknologi yang bisa mengatur besarnya gaya dive pada suspensi tergantung tingkat kerasnya pengereman. Jika sudah begini, maka bisa dipastikan efek anti divie bisa berkurang dan sangat menguntungkan pastinya untuk pebalap.
Karena masalah bagi para pebalap saat menghadapi trek lurus panjang dan melakukan pengereman keras saat menghadapi tikungan. Di sini, suspensi anti dive sangat berguna karena membuat motor tetap stabil berdampak pada catatan waktu yang lebih cepat tentunya.
Seperti terlihat dalam gambar, sistem ini akan diaplikasikan pada Aprilia RS-GP yang berlaga di MotoGP. Dan jika wabah pandemi global covid-19 sudah berhenti, tentunya kita semua akan segera melihat bagaimana sistem ini bekerja di atas lintasan. (Buge/ Foto: Visordown)
Leave a Reply