Bikersnote – Doni Tata Pradita kembali membuat heboh publik Tanah Air. Kali ini bukan aksinya geber motor di Kejuaraan Dunia Moto2 seperti yang pernah dilakukan olehnya beberapa tahun silam. Namun aksi heboh Doni Tata yang menyita publik adalah saat dirinya melakukan trabas ke puncak Gunung Sumbing.
Bersama para rekannya, Doni Tata melakukan perjalanan touring ke Gunung Sumbing pada 14 Juni lalu. Menggunakan motor trail Yamaha YZ250FX 250cc spek build up, Doni Tata berhasil mencapai ke puncak Gunung Sumbing atau pos 4.
Akan tetapi, trabas yang dilakukan Doni Tata memicu kemarahan di kalangan para pendaki. Bahkan Doni Tata dinilai menyalahi aturan. Padahal, menurut Doni Tata dirinya sudah membayar retribusi. Artinya, Doni Tata sudah mendapat ijin oleh pengelola.
Tak mau masalah terus berlarut, Doni Tata pun akhrinya melakukan permintaan maaf. Doni Tata menyambangi Polres Wonosobo. Di sana dirinya bersama Kapolres Wonosobo AKBP Fankky Ani Sugiharto dan pihak Perhutani. Doni Tata mewakili komunitas trabas yang melakukan trabas bersama ke Gunung Sumbing.
“Sudah klarifikasi kok. Aman dan sudah clear semua. Ini hanya kegaduhan di sosmed (sosial media) saja sih. Betul yang protes anak-anak pendaki. Pas kena apesnya saja saya. Padahal Darius Sinathrya dan Ibnu Jamil juga pernah (trabas) ke sana. Kan saya bayar retribusi juga,” ungkap Doni Tata kepada Bikersnote.
Doni Tata bersama para rekannya dinilai melakukan tiga kesalahan, yaitu:
1. Memasuki hutan lindung Gunung Sumbing menggunakan kendaraan roda dua atau trabas
2. Rombongan memasuki hutan lindung Gunung Sumbing pada saat masih ditutup untuk semua aktivitas konservasi dan evakuasi
3. Membuat api unggun di hutan lindung
“Saya Doni Tata mewakili rombongan trabas Squad 05, didampingi Kapolres Wonosobo, Adm KPH Kedu Utara dan perwakilan penggiat pecinta alam, dengan ini memohon maaf ataas kesalahan kami,” ujar Doni Tata dalam menyampaikan permintaan maafnya.
“Kami dan rombongan sungguh tidak mengetahui segala peraturan dan edaran Perum Perhutani, tentang aturan yang berlaku karena kami berpikir sudah melalui proses dan prosedur yang benar, yaitu registasi dan membayar tiket naik Gunung Sumbing kepada pihak basecamp Girisaba dan selama kegiatan kami didampingi pihak basecamp,” sambung pria asal Yogyakarta.
Doni Tata dikenakan sanksi menanam 500 pohon tegakan, jumlah ini per orang dan dikalikan jumlah rombongan yang ikut sejumlah 23 orang. Total 11.500 pohon tegakan yang harus mereka tanam. (Maston/Foto: Dok. Doni Tata)
Leave a Reply