Dalam beberapa tahun belakangan beberapa kali terdengar berita yang menggegerkan tentang begal motor yang menimpa biker Indonesia. Tak hanya di Jakarta, kota-kota lain pun sayangnya memiliki berita yang sama. Walaupun telah dilakukan tindakan oleh para aparat keamanan di daerah bersangkutan, tak ada salahnya jika banyak biker yang merasa perlu untuk lebih membuat diri siap. Selain menggunakan safety gear yang mumpuni, serta menghindari daerah yang disebut rawan, ada satu hal lagi yang ternyata mulai dilirik para biker.
Pada Minggu, 22 April lalu, tampak ratusan orang berkumpul di Markas Komando Paspampres, Jakarta Pusat. Mereka menggunakan seragam Aikido, dengan pinggang terbelit sabuk yang berbeda, ada yang hitam, ada pula yang hijau, coklat, dan lain-lain. “Hari ini Takiotoshi Nagare dan Aikido Reflow mengadakan Seminar Aikido,” jelas Sensei Ary Mudhita, SE, Ketua Panitia Seminar. “Selain seminar, terdapat juga ujian peningkatan yang akan berlevel internasional dengan penguji langsung tiga Shihan (istilah untuk master instructor) dari Kobayashi Dojo Japan, Shuniciro Koyanagi (6th Dan). Konayagi yang ramah senyum ini ditemani Kikawa (5th Dan) dan Yano (5th Dan), semuanya dari Kobayashi Dojo Japan.
“Acara ini diadakan setiap tahun dan setiap tahun selalu mengundang Sensei dari Jepang,” tutur Sensei Kusnanto, SE, CCPS, CATS atau dikenal sebagai Sensei Anto Jangkar. Sensei Anto merupakan pendiri Aikido Reflow Indonesia. Aikido Reflow Indonesia yang didirikan tahun 2004 kini telah mengajar sekitar 1.000 murid, dengan 63 di antaranya berhasil mencapai black belt. Sensei Anto mulai berlatih sejak tahun 1998, dan kini telah bergelar Sensei Aikido Dan 3 International Kobayashi Dojo Japan. Di Indonesia, belum banyak pengajar yag telah mencapai level tersebut.
Selain merupakan pendiri Aikido Reflow Indonesia, Sensei Anto ternyata juga adalah penggemar hobi motor besar. Salah satunya, pemuda tegap ini memimpin Forum Motor Besar Indonesia (FMBI), yang kini telah beranggota ratusan orang.
“Saya juga bercita-cita ingin mengajarkan Aikido kepada para biker,” tutur Sensei Anto yang juga aktif di Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) ini. “Banyak biker atau pengguna sepeda motor yang masih berkendara malam, sehingga risikonya termasuk tinggi. Saya tidak bermaksud untuk membuat jadi sok jago, kalau bisa menghindar mengapa mesti dilawan? Namun terkadang ada situasi ketika kita harus menghadapi bahaya sendirian dan tidak bisa mengandalkan orang lain. Apa yang mesti dilakukan?” jelas Sensei Anto yang telah membangun Aikido Reflow sejak tahun 2004. Hingga kini, menurut Anto, sudah lebih dari 30% anggota FMBI mengikuti latihan Aikido. Saat ini FMBI di Jakarta saja sudah memiliki lebih dari 100 orang anggota.
Selain cocok untuk lebih mempersiapkan diri, Aikido juga membangun stamina tubuh dengan melatih pernapasan dan gerakan tubuh. Namun tak hanya itu yang diberikan aikido.
“Inti dari Aikido adalah kita saling menghormati satu sama lain,” kata Shihan Koyanagi. “Walaupun seseorang memiliki kekuatan atau memiliki kemampuan, tidak berarti untuk menghancurkan lawan.” Koyanagi yang juga pernah mempelajari berbagai bela diri lain ini menekankan untuk menetralkan tenaga.
Selain itu, di dalam Aikido dilatih agar tiap orang tidak cepat menyerah alias ulet. Pasalnya, orang akan dilatih untuk sabar melihat gerakan lawan dan memilih pada gerakan mana, energi lawan dapat dialirkan sehingga hasil optimal. Artinya tak perlu gentar karena mungkin badan lebih kecil dan lain-lain. Namun, sekali lagi Sensei Anto mengingatkan, bahwa Aikido hanya dimaksudkan untuk melumpuhkan perlawanan orang yang menyerang. “Kita usahakan agar tak perlu melukai siapapun termasuk penyerang kita. Ini berlaku juga dalam kita berbisnis atau bekerja, kita dapat mengendalikan keinginan kita sehingga kita bisa maju tanpa harus menyerang atau merugikan orang lain,” tutup Sensei Anto. (ECN)
Foto: Eki Razaki
Leave a Reply